Saturday, November 1, 2008

Sedihku

Hanya beberapa hari menjelang kelahiran anakku yg pertama, terjadilah percakapan dengan suamiku yang mengguncang hidupku ” saya ingin berada disini demi si bayi , tetapi saya pikir saya tidak lagi mencintaimu ” katanya .Aku tak bisa mempercayai apa yang aku dengar.Ketika aku minta penjelasan dia mengatakan bahwa dia telah memiliki afair sejak usia perkawinan kami menginjak enam bulan.

Mengingat bayiku dan keinginan untuk menyelamatkan perkawinan kami,aku katakan padanya bahwa aku bisa memaafkan dia dan aku ingin kembali seperti dulu.Tapi semua itu tak ada arti baginya.Usahaku untuk mempertahankan perkawinan kami sia-sia.Suamiku memilih pacarnya yang baru dan tinggal bersamanya.Karna tak kuat melihat perlakuan suamiku,aku pergi dari rumah yg dulu kami bangun penuh dengan cinta dengan membawa buah hati kami.Aku mulai bekerja lagi dan mencoba menyembunyikan hal itu dari semua orang.

Di suatu pagi aku merasa berada diambang batas keputus’asaanku.Aku duduk terdiam di lantai meringkuk sambil menangis.Aku mendengar diriku berkata ” aku tak ingin hidup lagi “.Aku terdiam dan membiarakan air mata mengalir di pipiku.Aku tak sadar selama beberapa lama.Tiba-tiba ada sesuatu dari dalam diriku membangkitkan sebuah kekuatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.Aku percaya Tuhan ada bersamaku hari itu.Saat itu aku memutuskan untuk mengendalikan hidupku.

Pada hari itu juga aku mengajak anakku berlibur ke rumah saudara lelakiku.Sepanjang perjalanan aku begitu sadar bahwa putraku telah menjadi penyelamatku selama ini.Sadar bahwa dia membutuhkan aku,membuat diriku bertahan terus dan punya alasan untuk bangkit.Aku sangat sadar bahwa aku bertanggung jawab penuh atas hidup dan kebahagiaanku sendiri.

This story I dedicated for my lovely friend ” Yeyen ”

Thank you to inspired me,,,never give up beibeh,,,

Hand over yourself to the Lord

Dunt ever cry anymore ok ???

* miss u much *

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment